Menurut Devendra dan Burn (1994)
menyatakan bahwa kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia dan Malaysia. Kambing kacang memiliki bulu yang lurus pendek, tanduk
pendek, dan tubuh yang relatif kecil. Di Jawa, kambing ini disebut juga kambing Jawa.
Kambing kacang tidak memiliki garis keturunan yang khusus karena sebagian besar
sistem perkawinannya terjadi di tanah lapang. Kambing kacang dapat hidup
dengan perawatan yang seadanya sehingga biaya pemeliharaannya terlbilang
sedikit. Produk yang dihasilkan oleh
jenis kambing ini adalah daging dan kulit. Berikut adalah ciri-ciri dari
kambing kacang:
1)
Bulu pendek dan berwarna tunggal
yakni putih, hitam, dan cokelat. Terkadang warna bulunya berasal dari campuran
ketiganya.
2)
Jantan dan betinanya memiliki
tanduk. Kambingnya membentuk pedang, melengkung ke atas sampai belakang
3)
Telnga pendek dan menggantung
4)
Jantan memiliki janggut. Betinanya
tidak berjanggut
5)
Leher pendek dan punggung
melengkung
6)
Bobot kambing jantan dewasa
rata-rata 25kg dan betina dewasa 20kg. Rata-rata bobot anak lahir 3,28kg. Rata-rata
bobot sapih umur 90 hari sekitar 10,12kg
7)
Tinggi tubuh (gumba) jantan
60-65cm dan betina 56cm
8)
Kambing jantan memiliki surai
panjang dan panjang sepanjang garis leher, pundak, punggung, sampai ekor.
9)
Tingkat kesuburan tinggi. Kambing
kacang sangat prolifik (sering melahirkan anak kembar). Terkadang dalam
satu kelahiran mengahsilkan keturunan kembar tiga.
10)
Memiliki ketahanan tinggi
terhadap penyakit
11)
Kemampuan hidup saat lahir
mencapai 100% dan kemampuan hidup dari lahir sampai sapih 79,4%.
12)
Kemungkinana melahirkan anak
kembar dua 52,2%, kembar tiga 2,6%, dan tunggal 44,9%.
13)
Persentase karkas 44-51%
14)
Kambing jantan muda mencapai
dewasa kelamin umur 19-25 minggu atau 135-173 hari, sementara betina pada umur
153-454 hari.
15)
Kambing betina pertama kali
beranak pada umur 12-13 bulan.
No comments:
Post a Comment