PENERIMAAN
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masjh tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku envgan berbagi
Maret 1943
Anwar, Chairl. Derai-derai cemara. Jakarta timur: Yayasan Indonesia.
KESABARAN
Aku tak bisa tidur
Orang ngomong, anjing nggonggong
Dunia jauh mengabur
Kelam memdinding batu
Dihantam suara bertalu-talu
Disebelahnya api dan abu
Aku hendak berbicara
Siaraku hilang, tenaga terbang
Sudah! Tidak jadi apa-apa!
Ini dunia enggan disapa, ambil perduli
Keras membeku air kali
Dan hidup bukan hidup lagi
Kuulangi yang dulu kembali
Sambil bertutup telinga, berpicing mata
Menunggu reda yang mesti tiba
Maret 1943
Anwar, Chairil. Derai-derai cemara. Jakarta timur: Yayasa Indonesia.
DALAM KERETA
Dalam kereta.
Hujan menebal jendela
Semarang, Solo..., makin dekat saja
Menangkup senja
Menguak purnama.
Caya menyayat mulut dan mata
Memjengking kereta. Menjengking jiwa,
Sayatan terus ke dada.
15 Maret 1944
Anwar, Chairil. Derai-derai cemara. Jakarta Timur: Yayasan Indonesia
SELAMAT TINGGAL
Aku berkaca
Bukan buat ke pesta
Ini muka penuh luka
Siapa punya?
Kudengar seru-menderu
-dalam hatiku?-
Apa hanya angin lalu?
Lagu lain pula
menggelepar tengah malam buta
Ah...!!!
Segala menebal, segala mengental
Segala tak kukenal...
Selamat tinggal...!!!
Anwar chairil. Derai-derai cemara. Jakarta timur: YAYASAN INDONESIA.
HUKUM
Saban sore ia lalu depan rumahku
Dalam baju tebal abu-abu
Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul
Bungkuk jalannya - lesu
Pucat mukanya - lesu
Orang menyebut satu nama jaya
Mengingat kerjanya dan jasanya
Melecut supaya ini terus padanya
Tapi mereka memaling. Ia begitu kurang tenaga
Pekik di angkasa: Perwira muda
Pagi ini menyinar lain masa
Nanti, kau dinanti-mengerti
Maret 1943
Anwar, Chairil. Derai-derai cemara. Jakarta Timur: Yayasan Indonesia.
PENGHIDUPAN
Lautan maha dalam
mukul dentur selama
nguji tenaga pematang kita
mukul dentur selama
hingga hancur remuk redam
Kurnia Bahgia
kecil setumpuk
sia-sia dilindungi, sia-sia dipupuk.
Desember 1942
Derai-derai cemara, Jakarta timur:YAYASAN INDONESIA
